Terkesima (Bagian-2)

Dalam peristirahatanku, aku kini memahami bahwa ada kehidupan di antara galaxy dimana energy yang dikandung adalah sepanjang masanya dan mereka saling mempengaruhi satu sama lainnya didalam kehidupannya masing-masing. Kehidupan ini silih berganti dalam suatu siklus kehidupan antar galaxy. Tentu tak berawal dan tak berakhir didalam siklus itu yang diartikan sebagai: tercipta-terbentuk-bekerja – berakhir – dan tercipta baru dalam keseimbangan reinkarnasinya. 

Sama halnya, ada juga mitos yang berkembang di masyarakat bahwa di dalam perjalanan hidup seseorang, yang dikenal sebagai Langkah–Rejeki– Pertemuan–Maut. Setiap tahapan dalam siklus itu adalah kesinambungan yang terus menerus dalam batasan tanpa awal dan tanpa akhir, sebagaimana adanya keberadaan Mulajadi Nabolon di Alrase. Berakhir atau maut diartikan sebagai perubahan wujud yang akan muncul dalam wujud lainnya baik sebagian maupun seutuhnya. Yang membedakan adalah keberadaannya didalam batasan waktu atau masa tertentu dimana wujud lainnya mempengaruhinya. Sebagai suatu contoh ‘udara yang ada di dalam sebuah bola, walaupun bola itu berputar-putar, bergelinding maka molekul udara tersebut akan tetap dalam wujud bobot atau berat yang sama secara keseluruhannya. 

Dalam pengelanaanku ke Alrase sudah berjalan selama sekitar 9 milliar tahun dari mulai aku membuka mata dan mengelana ke dunia maya, begitu banyak keindahan Alrase sebagai ciptaan yang tiada taranya. Aku melihat sebuah galaxy yang sangat menarik perhatianku. Galaxy ini adalah satu diantara sekitar 400an miliar galaxy lainnya yang bertebaran di Alrase. Galaxy ini disebut The Milky Way atau Galaxy Bisak. Dan aku mencatat semua tentang dia, dan beginilah ceritanya. 

Galaxy Bisak membentuk suatu pusaran sepanjang sekitar 100.000 TC, dan ketebalan pusarannya sekitar 3.000 TC. Salah satu koloni benda-benda yang terdapat di galaxy Bisak adalah Matahari dengan sistim edarnya yang disebut Solsi. Solsi berada sekitar dua pertiga jarak dari pusat galaxy, atau sekitar 65.000 TC dari pusatnya. Solsi dengan Mataharinya mengitari galaxy Bisak selama 200 juta tahun untuk satu putaran lengkap. 

Kegiatan semua Belangit ini sangat mempengaruhi kehidupan satu sama lainnya, termasuk kehidupan manusia. Matahari merupakan penggerak fotosintesis pada tanaman dan sebagai sumber utama pembentuk semua rantai makanan dan bahan bakar fosil. Hubungan dan interaksi antara Matahari dan Bumi membentuk musim, arus laut, cuaca, dan iklim yang berguna bagi kehidupan manusia. 

Matahari menjadi mitologi kehidupan bagi hampir semua peradaban kuno seperti Mesir, Aztek, China, termasuk Batak dan bangsa-bangsa lainnya. Demikian pula segala pergerakan Belangit menjadi mitos bagi peradaban kuno yang sangat mempengaruhi kehidupan mereka. Kesan yang banyak diterima sebagai mistis yang digambarkan dalam bentuk cakra bagi roda kehidupan. Bahkan para ahli perbintangan dan para filsuf mengamati kehidupan Belangit sebagai simbol-simbol kehidupan umat manusia. 

Sejak terjadinya Dentubes, Belangit yang ada dilingkungan Alrase berkembang menurut hukumnya. Berkembang dalam arti mengembang terus menerus sampai waktu tak tertentu tanpa batas. Oleh karena itu galaxy-galaxy lainnya cenderung menjauh dari galaxy Bisak akibat gerakan yang terus menerus mengembang dimana efek Dentubes masih berlangsung dari saat mulai terjadinya sampai saat inipun reaksi itu tetap berlangsung. Energy quantum yang timbul pada saat terjadinya Dentubes dapat ditaksir dalam ukuran waktu  10-43 detik, atau akan sama dengan  angka desimal dengan besaran sejumlah 43 nol dibelakang koma. Dalam bentuk angka maka dapat dituliskan yaitu 0,00000000000000000000000000000000000000000001 detik, dan tentu menimbulkan efek sangat-sangat panas pada temperatur 1019 GeV, atau 10.000.000.000.000.000.000 GeV. 1GeV adalah 1 Giga electron Volt yang sama temperaturnya dengan 10.000.000.000.000 derajat Kelvin. 

Pada kondisi yang sedemikian drastis, kita tak dapat membayangkan apa yang terjadi, hanya kita sebut saja sebagai kondisi Chaos atau ’Dakkoto’. Dengan berjalannya waktu, maka mulailah terjadi pembentukan formasi-formasi, seperti pada ukuran waktu ke10-35 detik terjadilah pembentukan arus energy terfokus berupa alur-alur cosmis tunggal, terjadi juga penurunan tekanan, dan temperatur hingga turun menjadi 1015GeV. Pada ukuran waktu 10¹¹ detik terjadi lagi penurunan temperatur menjadi 10³GeV. Diantara masa ini terbentuk badai partikel sampai pada terbentuknya gelombang elektromagnetik dan mulai munculnya energy nuklir. Proton dan Neutron terbentuk pada detik ke 10-6 dan temperatur turun menjadi 1 GeV. Pada satu detik setelah terjadinya Dentubes, temperatur turun menjadi 1 meV maka terbentuk partikel cahaya. Demikianlah seterusnya proses pembentukan Alrase berjalan, sejalan dengan terjadinya penurunan temperatur, sampai pada saat ini galaxy Bisak sudah terbentuk 15 MTSK. 

Yang aku saksikan kejadian ini tentu akan sulit dipahami oleh banyak orang sehingga orang-orang mungkin akan tak mau pusing untuk mengetahuinya, maka aku mencatatnya untuk aku sampaikan dengan pemahaman-pemahaman yang sangat sederhana. Pemahaman ini aku gambarkan untuk dapat mencerna terjadinya Alrase dan kuuraikan secara sederhana berikut ini: 

Setetes air yang aku jatuhkan ke atas air, pada saat terjadinya benturan molekul air maka akan timbul gerakan energy yang mengakibatkan terjadinya turbulensi. Turbulensi ini akan membentuk gerakan kearah luar dari pusat benturan. Kejadian ini dapat dilihat dengan mata telanjang apabila kita melakukan hal yang sama seperti disebutkan. Riak akan terus berlangsung sampai energy yang ditimbulkan itu berakhir, dan akhirnya air itupun akan tenang kembali. 

Demikian pula halnya dengan letusan gunung yang memuntahkan semua kandungan perut Bumi dari berbagai unsur dan partikel, pada kondisi tertentu seperti tekanan, temperatur dan reaksi antar unsur mengakibatkan adanya perubahan-perubahan keadaan sekitarnya, seperti iklim lingkungan dan cuaca sekitar. Pada muntahan material gunung yang meletus mengeluarkan energy yang mengakibatkan terjadinya turbulensi muntahan gunung. Turbulensi ini menimbulkan banyak pusaran-pusaran yang mengandung berbagai macam unsur dan partikel berupa debu, bebatuan, unsur logam, gas, yang satu sama lainnya dapat menimbulkan reaksi satu sama lainnya sehingga pada saat terjadinya pendinginan akan terjadi bongkahan-bongkahan yang tak lazim dikenal. Demikian pula halnya dengan letusan bomb nuklir yang pada kondisi tertentu menimbulkan reaksi berantai diantara partikel-partikel dimana reaksi itu terjadi. 

Satu miliar tahun setelah kejadian Dentubes, mulai terbentuk galaxy. Belangit yang ada di galaxy ini terbentuk akibat terjadinya kombinasi pusaran, pendinginan serta pemampatan unsur-unsur. Kemudian galaxy demi galaxy terbentuk dan membentuk koloni sendiri di dalam kehidupannya masing-masing. Biasanya galaxy-galaxy ini mempunyai pemimpin yang menjadi sumber kehidupannya. Pemimpinnya ini diorbit oleh planet-planetnya dalam suatu sistim tata edar baik secara beraturan untuk waktu orbit dan lintasan orbit yang tetap, namun ada pula sistim edarnya tidak beraturan. 

Lalu Tondi berbisik kepadaku: “Lihatlah!, Semua yang tercipta indah bagimu. Kau akan diberikan ‘Takdir’ dimana engkau tanpa kuasa menurut kehendakmu, melainkan kehendak Mulajadi Nabolon. Aku, Tondi, dititahkan untuk mendampingi engkau dan seluruh ciptaanNya selama-lamanya yang Dia kehendaki. Aku tak kuasa atas Mulajadi Nabolon. Aku tak kuasa memohon apapun kepada Mulajadi Nabolon. Aku tak kuasa untuk keluar dari ciptaanNya, karena aku adalah zat hidupNya, yang bisa saja tak berarti bagiNya, tetapi aku ditakdirkan berguna dan hidup sebagai ciptaanNya. Dari yang hidup akan muncul yang hidup, dan pada yang mati akupun ada padanya.”. 

Kemudian dia berhenti sejenak dan akupun agak bingung merenungkan kata-kata bisikan itu, lalu dia berbisik lagi, katanya: “Inilah rahasia apa yang telah kau lihat: Mulajadi Nabolon menghembuskan nafasNya, Nafas kehidupan dari mulutnya. Dia menghembuskan nafas itu kedalam sebuah balon elastis dan bergemuruh. Balon itu mengembang sesuai besar menurut kemauanNya. Aku dan kau serta unsur yang ada pada nafasNya masuk didalam balon dan dia mengikat pilinannya dan semua yang keluar dari hembusan nafasNya terkurung di dalam balon. Maka disitulah aku, disitulah kau, disitulah semua yang telah kau saksikan dalam pengelanaanmu.” Demikian kata Tondi menjelaskan dengan perumpamaannya. 

Begitu dalamnya aku merenungkan kata-kata yang dibisikkan oleh Tondi itu sehingga aku coba untuk menerka kira-kira apa yang dimaui oleh Mulajadi Nabolon terhadap balon itu? Dengan kesederhanaan pikiranku maka aku membuat kesimpulan bahwa Mulajadi Nabolon membuat balon itu hanyalah untuk kesenanganNya? Mungkin untuk hiasan pada hari ulang tahunNya? Mungkin pula sebagai hiasan pada acara pesta yang sedang dilaksanakanNya? Mungkin pula balon itu sedang digantungkanNya di langit-langit rumahNya? Mungkin pula balon itu sejenis balon terbang yang sedang melayang-layang dilingngkunganNya? Atau mungkin pula hanya sebagai mainan anakNya?. 

Letih dan lelah aku memikirkannya dan banyak pertanyaan yang muncul dibenakku dan semuanya tak terjawab karena memang aku tak ada kesetaraan dengan Mulajadi Nabolon. Aku terkurung di dalam sebuah balon. Aku hanya dibekali suatu kehidupan didalam balon bersama Tondi, Zat Hidup yang ditiupkannya melalui mulutnya. Mungkin itulah yang dikatakan oleh banyak agama di dalam Kitab-kitabnya sebagai “Firman”. Timbul lagi pertanyaan-pertanyaan di dalam benakku: Bagaimana bila balon itu gembos? Bagaimana bila balon itu tertusuk duri dan pecah? Bagaimana bila balon itu ditelantarkan begitu saja olehNya? Bila itu yang terjadi maka matilah aku, matilah orang-orang, matilah dunia, matilah Alrase, karena memang mutlak tiada kesetaraan aku dengan Dia Mulajadi Nabolon. 

Didalam keletihanku untuk apa yang berkecamuk dibenakku, maka sayup-sayup kudengar bisikan Tondi yang mengatakan: “Peliharalah dirimu sendiri, peliharalah ciptaan itu, buatlah indah semuanya agar kau berharap keindahan itu menarik hatiNya dan khawatirmu sirna……, sirna……, sirna…….” Pada akhir kata ‘sirna’ maka akupun terlelap.

PERHATIAN:  Isi artikel ini adalah bagian dari buku novel Perjalanan Spiritual Ke Tanah Batak adalah Copy Right dan apabila menyadur atau memetik isi novel ini agar meminta izin melalui situs ini, dan harus mencantumkan judul bukunya dan sumbernya dari BATAK ONE https://batakone.wordpress.com.

Sebelumnya<<<>>>Selanjutnya

Mulak tu bona>>>

Leave a comment